Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

CATATAN KECIL "it's okay,it's love"

Selasa, 24 Februari 2015

Banyak hal yang ingin ku katakan ,tapi aku lupa seketika .
Seakan otak milikku tak mengijinkan apa yang ada dalam sudut pandangku dilihat orang lain.
Aku selalu mengatakan tentang bagaimana kejam dan menakutkanya dunia ini.
Sekarang aku merasa sedikit beban di pikiranku hilang .
Aku hanya masih belum bisa memahami bagaimana mungkin sesuatu yang sebenarnya tak ada itu kau ajak bicara.
Bagaimana mungkin kau tahu dengan jelas tempat dan keadaan seseorang dengan hanya menelpon.
Bukankah itu imajinasi ?
Sesuatu seperti saat kita menonton tv.
Wanita psikiater itu bilang ,setiap gangguan imajinasi seperti itu pasti punya suatu kejanggalan dan jika kau cukup jeli melihat kau akan menemukanya.
Seperti kasus itu.
Laki-laki yang melihat seseorang yang ia kira hidup padahal sama sekali tak ada.
Berawal dari masa lalu yang mengerikan,dimana ayah tiri dan kakaknya selalu menganiayanya. Hingga suatu saat ia berlari dari kejaran ayah tirinya ,dan satu-satunya tempat yang bisa ia temukan adalah toilet.
Sejak saat itu otaknya menganggap bahwa toilet lebih aman dari tempat manapun di dunia ini.
Bahkan kantor polisi sekalipun.
Dan yang lebih menyedihkan ,sejak saat itu ia hanya bisa tidur di toilet.
Kamar yang ia bangun dengan megahnya,dengan tempat tidur king size dan aksesoris yang mewah tak akan berarti apapun.
Ia punya tempat tidur rahasia di balik itu semua.
Satu bathtub dengan lukisan unta di atas dinding kuning.
Lukisan dua belah gambaran unta di pagi dan malam hari.
Di Arab Saudi ketika menjelang malam unta-unta mereka diikatkan di pohon .
Lalu ketika pagi ikatan tersebut dilepas,tapi unta-unta itu tak akan lari.
Karena mereka tahu bahwa mereka akan diikat kembali ke pohon itu saat malam tiba.
Ia bilang itu sama seperti masa lalu seseorang.
Aku lupa bagian itu.
Tapi aku hanya bisa mengira-ngira. Seperti seseorang yang tak akan lari dari masa lalunya.
Karena jalan satu-satunya untuk lari dari masa lalu itu sendiri adalah dengan melewatinya.
Mungkin juga bisa menjadi seperti ini : Aku lahir dan dibesarkan di keluarga yang sangat tak harmonis. Bisa kutemukan banyak memar di tubuhku. Dan mulai sekarang aku hanya bisa tidur di toilet karena kenangan  buruk itu. Karena aku menganggap toilet sangat aman,maka aku tak akan lari kemanapun. Tidak juga karena baunya. Karena aku tahu esok aku mungkin akan kembali ke sini dan terlelap di sini pula. Satu-satunya yang kutahu adalah bahwa aku dapat menebak di mana aku akan tidur esok. Maka aku akan lebih tenang. Aku tidak takut. Aku merasa aman. Itu sebabnya aku tak akan lari dari masa sedih itu. Karena dengan melewatinya aku dapat menemukan tempat paling aman di dunia.
Dengan mengingat  masa lalu yang kelam itu ia mencoba menelusuri sosok yang ia kira hidup itu. Dan mulai menelitinya dari helaian rambut hingga warna kuku di kakinya.
Saat ia mencoba menemukan kejanggalan itu,ia baru menyadari sesuatu yang seharusnya ia tanyakan dan sadari sejak awal mereka bertemu.
Ia bertemu dengan sosok itu (sebut saja d.o) tiga tahun yang lalu.
Lalu ia bertanya kelas berapa kau saat ini ? tanpa ekspresi d.o menjawab bahwa ia kelas dua SMA.
Dan ketika ia ingat-ingat kembali,d.o juga berkata hal yang sama tiga tahun yang lalu.
Jika aku kelas dua SMA tiga tahun yang lalu ,bagaimana mungkin sekarang aku masih memakai seragam yang sama ?
Satu kejanggalan ditemukan. Dan yang lainya muncul menyusul.
Ia amati d.o dengan instruksi  wanita psikiater itu di sambungan teleponya.
Saat itu ia diam tak bisa bicara. Ia baru sadar bahwa setiap kali d.o datang padanya atau ada bersamanya, d.o tak pernah memakai sepatu. Kakinya penuh luka yang seakan tak tersembuhkan.
Dan dengan herannya  ia berpikir bagaimana mungkin ia baru menyadarinya sekarang ?
Lalu ia memahami sesuatu . Bahwa ia melihat sosok dirinya dalam diri d.o .
Sama seperti dirinya yang tak pernah memakai alas kaki saat dikejar ayah tirinya, sama seperti luka yang ada di sekujur tubuh beserta kakinya ,d.o pun mengalami hal yang sama.
Sebelumnya ia sudah pernah menjalani pengobatan, dan ia mengaku pada polisi bahwa ia telah berkelahi dengan ayah d.o di suatu tempat. Kemudian ia mendapat pukulan di sana sini. Ia memerintahkan d.o untuk membawa lari ibunya yang sedang dipukuli ayahnya sementara ia sendiri berusaha melawan ayah d.o.
Tetapi kemudian ditemukan rekaman cctv  di tempat kejadian yang menunjukan bahwa ia tak berkelahi dengan siapapun. Ia bergerak seperti berkelahi dengan seseorang yang sama sekali tak ada.
Saat itu otaknya terus berjuang menemukan jawaban atas semuanya.
Sang dokter bertanya apakah d.o ada di ruangan itu bersamanya pada saat itu ,saat di mana ia menjalani pengobatan. Ia mengangguk. Tapi kemudian dokter berkata ,bagaimana mungkin seseorang yang asing bisa masuk ke sini ? Sedangkan ini adalah ruang isolasi yang bahkan keluarganya pun tak akan diperbolehkan masuk ? Lalu mengapa d.o bisa masuk kesana ?
Setelah memikirkan semuanya ,ia menyadari bahwa d.o hanyalah cerminan dari dirinya sendiri di masa lalu.
Ia selalu berusaha untuk bisa melindungi seseorang yang punya kenangan pahit seperti dirinya,dan secara tak langsung ia mulai mengimajinasikan seseorang yang seperti itu. Yang punya banyak masa sulit diumur mudanya. Seseorang seperti  dirinya .
Setelah semuanya jelas,ia sadar bahwa satu-satunya hal yang ia lakukan adalah mencari rasa tenang yang hilang dalam dirinya.
Dengan adanya d.o ia merasa  sudah melakukan hal yang benar,hal yang ia impikan yaitu melindungi seseorang.
Separuh dari adanya d.o ia harus menjalani pengobatan ,separuh yang lain ia berterimakasih pada d.o yang telah menjadi “obat penenang” baginya yang tak ia dapatkan ,sehingga ia bangun sendiri imajinasi tentang “obat penenang” itu.
Hari terakhirnya di rumah sakit, ia kembali bertemu d.o yang duduk di tempat tidur pasien.
Wanita psikiater itu bilang sudah menyiapkan kado untuk d.o yang harus diberikanya saat terakhir kali bertemu d.o .
Melihat kaki d.o ,ia mengambil sebaskom air dan mulai membasuh kaki d.o ,seiring dibasuhnya kaki d.o luka di kakinya pun hilang . Ia juga memakaikan d.o sepasang sapatu ,kado dari wanita psikiater tersebut.
Untuk terakhir kali d.o berkata jika ia ingin bertemu denganya lagi ,lihat saja ke cermin.
Ia selalu ada di sana.




1 komentar

  1. Top online casino Malaysia | Kadangpintar
    Top kadangpintar online 1xbet casino 바카라 사이트 Malaysia | Kadangpintar.com

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading